let's join the blog review of psychology

in this blog will address most of the scientific from the standpoint of psychology, may be useful to us all

Wednesday, February 22, 2012

Sejarah Yoga


Menurut Asmarani, Devi. (2011). Yoga yang kita praktikkan sekarang sebenarnya sangat berbeda dengan yoga yang diparaktekkan beberapa ribu tahun yang lalu, meskipun tradisi meditasi yang diwariskan tetap bertahan.
Kata “yoga” pertama kali beredar di kitab Wedha sekitar tahun 1.500 SM di dalam Rig Veda, sebuah koleksi himne atau mantra yang merupakan teks suci tertua dari Veda. Yoga berasal dari kata “yuj” atau dalam bahasa Inggris to yoke (menyatukan).
Yoga sebagai disipiln mental mulai lebih terlihat dalam buku Upanishad yang berisi risalah agama purbakala Hindu yang ditulis sejak tahun 800 SM. Dijelaskan yoga sebagai jalan untuk mencapai pencerahan, untuk terbebas dari penderitaan, terutama lewat disiplin karma yoga ( yoga yang dilakukan lewat tindakan atau ritual ) dan jnana yoga ( yoga yang dilakukan lewat menggali ilmu pengetahuan atau mempelajari kitab-kitab suci ).

Ketika seorang filsafat dan penulis enigimatis yang dikenal sebagai Pantanjali, menulis Yoga Sutra.  Baru saat itulah yoga dijelaskan dan dipaparkan sebagai sebuah disiplin yang sistematis. Patanjali yang sekarang dikenal sebagai bapak disiplin yoga modern menuliskan 195 sutra (aphorisme atau petuah ) pada sekitar abad ke – 2 SM. Kumpulan yang diberi nama Yoga Sutra ini adalah bahan tekstual pertama yang mengulas tentang seni kehidupan, dari mulai bagaimana bersikap dan menjaga kesucian diri, bagaimana perilaku dalam kehidupan sosial, sampai bagaimana mencapai pencerahan.
Patanjali percaya bahwa penderitaan akibat dari keterikatan manusia terhadap pengalaman eksternal, ketika kita terlalu terfokus pada apa yang kita inginkan atau apa yang akan kita hasilkan, bukan apa yang sedang kita lakukan. Keterikatan akan pengalaman eksternal ini menjauhkan hubungan kita dari kesadaran penuh akan diri sendiri, kesadaran akan kehadiran semesta yang lebih tinggi dan mulia.
Menurut Patanjali, hanya kerja keras (Karma Yoga) dan meditasi yang tekun (Jnana Yoga ) yang dapat membantu melegakan manusia dari penderitaan dan menuju pembebasan.
Untuk memperjelas pemahaman tentang definisi yoga tersebut di atas, dijelaskan oleh (Shindu. 2009) bahwa yoga terbagi menjadi beribu-ribu aliran, namun aliran tersebut dikelompokkan secara garis besar menjadi sembilan aliran, yakni
1)      Jnana Yoga (penyatuan diri individu melalui pemahaman dan mempelajari ilmu pengetahuan).
2)      Karma Yoga (penyatuan melalui pelayanan sosial terhadap sesama umat).
3)      Bhakti Yoga (penyatuan melalui bakti kepada Tuhan).
4)      Yantra Yoga (penyatuan melalui pembuatan visual/mandala).
5)      Tantra Yoga (penyatuan melalui pembangkitan energi cakra).
6)      Mantra Yoga (penyatuan melalui suara dan bunyi).
7)      Kundalini Yoga (penyatuan melalui pembangkitan energi  kundalini – the coiling serpent chakra dasar).
8)      Hatha Yoga (penyatuan melalui penguasaan tubuh dan nafas)
9)      Raja Yoga (penyatuan melalui penguasaan pikiran dan mental)
      Dalam hal ini peneliti menggunakan aliran Hatha Yoga sebagai aliran yang akan digunakan sebagai penelitian untuk menurunkan stress pada ibu rumah tangga karena Hatha yang berfokus pada asana (postur), pranayama(olah nafas), serta relaksasi yang mendalam . Beberapa gerakan yoga yang disertai dengan tarikan nafas yang lambat dan olah tubuh yang benar maka akan membawa ketentraman dan melepaskan ketegangan dari semua organ tubuh diantaranya dapat menurunkan stress, serta memberikan energy baru pada tubuh.

No comments: