ABSTRAK
Sebagaimana banyak diketahui bahwa kedatangan menstruasi
selalu membawa dampak buruk bagi remaja salah satunya menimbulkan kecemasan
maka dalam penelitian ini berusaha menemukan solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasinya yaitu meditasi. Terapi dalam penelitian ini tercatat dalam waktu
tenggang 18 hari terdiri dari meditasi pernafasan, meditasi gelembung pikiran, dan
meditasi suara. Sedangkan metode penelitian menggunakan jenis penelitian
eksperimen dengan subyek penelitian melibatkan kelompok control. Subyek
penelitian adalah remaja dalam batasan umur 12-15 tahun yang mengalami menarche
pada umur 12 tahun pada salah satu sekolah negeri berbasis agama Islam di
Surabaya Indonesia, dengan melibatkan 20 responden . Instrument yang digunakan dibuat oleh peneliti sendiri terdiri 57 butir skala, yang kemudian
diadakan
uji validitas dari 57 butir tersebut menggunakan program PAWS Stastitik versi
18, dengan jumlah responden sebesar 125 orang. Sedangkan batas ketentuan butir
skala dikatakan valid, dalam penelitian ini menggunakan batasan Corrected Item-Total Correlation terendah 0,250 sehingga
diperoleh 47 butir skala yang valid sedangkan sisanya 10 butir skala dinyatakan
gugur. Setelah diketahui kevalidan skala tersebut peneliti kembali mengadakan
uji reliable untuk mengetahui kesahihan skala yang dibuat, dan dari
hasil analisis diketahui bahwa Cronbach’s Alfa sebesar 0,961 diatas Cronbach’s
Alfa Based On Standardized Item 0,960, sehingga dengan hasil yang lebih besar
tersebut skala kecemasan menghadapi menstruasi ini dinyatakan reliable.
Lebih lanjut peneliti juga melakukan persamaan skala pengukuran pada pre-test (model baseline 5 hari berturut) antara kelompok eksperimen dengan kelompok control yang hasilnya diketahui (p=0,984>0.005) yang artinya tidak ada perbedaan sebelum terapi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam penelitian setelah perlakuan dapat diketahui hasil penghitungan statistiknya menggunakan uji-t (p=0,026<0,05) maka hipotesis yang berbunyi ada pengaruh tingkat kecemasan remaja sebelum dan sesudah perlakuan dapat diterima. Dalam penelitian ini juga menggunakan instrument penilaian pendukung data statistic, akan tetapi datanya tidak terlalu vital berpengaruh pada hasil penelitian utama, yakni data angket keefektifan perlakuan, observasi peneliti terhadap perlakuan, dan wawancara dengan kelompok eksperimen. Pada tahap ahkir juga dilakukan pengukuran pada analisis post-test antara kelompok control dengan kelompok ekperimen diketahui (p=0,440>0,005) yang artinya pengaruh meditasi tidak menjadikan adanya perbedaan kecemasan menghadapi menstruasi dengan kelompok control control meskipun tidak menjalani meditasi, untuk penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan dan menjawab permasalahan ini.
Lebih lanjut peneliti juga melakukan persamaan skala pengukuran pada pre-test (model baseline 5 hari berturut) antara kelompok eksperimen dengan kelompok control yang hasilnya diketahui (p=0,984>0.005) yang artinya tidak ada perbedaan sebelum terapi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dalam penelitian setelah perlakuan dapat diketahui hasil penghitungan statistiknya menggunakan uji-t (p=0,026<0,05) maka hipotesis yang berbunyi ada pengaruh tingkat kecemasan remaja sebelum dan sesudah perlakuan dapat diterima. Dalam penelitian ini juga menggunakan instrument penilaian pendukung data statistic, akan tetapi datanya tidak terlalu vital berpengaruh pada hasil penelitian utama, yakni data angket keefektifan perlakuan, observasi peneliti terhadap perlakuan, dan wawancara dengan kelompok eksperimen. Pada tahap ahkir juga dilakukan pengukuran pada analisis post-test antara kelompok control dengan kelompok ekperimen diketahui (p=0,440>0,005) yang artinya pengaruh meditasi tidak menjadikan adanya perbedaan kecemasan menghadapi menstruasi dengan kelompok control control meskipun tidak menjalani meditasi, untuk penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan dan menjawab permasalahan ini.
No comments:
Post a Comment